Masijid megah!

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy .....

Masjid Alharom

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever ...

Ka'bah

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever...

Masjid Sultan-omar-ali

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever ...

FEATURED VIDEO

Archive for April 2011

Rasulullah saw dan Firman Tuhan

Kitab Suci Al-Qur’an menyatakan secara tegas bahwa ia adalah Firman Allah dan bahwa penghulu dan junjungan kita Muhammad s.a.w. adalah Nabi dan Rasul-Nya yang benar, kepada siapa Firman itu telah diturunkan. Pernyataan ini jelas dikemukakan dalam ayat:

“Allah adalah Dzat yang tak ada yang patut disembah selain Dia, yang Maha Hidup, Berdiri sendiri dan pemelihara bagi semua. Dia menurunkan kepada engkau Kitab yang mengandung kebenaran”. (S.3 Ali Imran:3-4).

Begitu juga:

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul ini dengan membawa kebenaran dari Tuhan-mu”. (S.4 An-Nisa:171).
Begitu pula:

“Sesuai dengan kebenaran telah Kami menurunkannya dan dengan kebenaran ia telah turun”. (S.17 Bani Israil:106).
Di tempat lain:

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu keterangan nyata dari Tuhan-mu dan telah Kami turunkan kepadamu Nur yang terang benderang”. (S.4 An-Nisa:175).
Begitu pula:

“Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku Rasul kepada kamu sekalian”“. (S.7 Al-Araf:159).
Serta:

“Akan hal orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan beriman kepada apa yang telah diturunkan kepada Muhammad, dan itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka, Dia menghapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan membenahi segala urusan mereka”. (S.47 Muhammad:3).

Ada beratus-ratus ayat yang menyatakan secara tegas bahwa Al-Qur’an adalah Firman Allah dan wujud yang terpilih, Muhammad s.a.w. adalah Rasul-Nya yang benar, namun contoh beberapa ayat di atas kiranya mencukupi. Kami ingin mengingatkan kepada para lawan kami bahwa pernyataan-pernyataan seperti itu tidak ada dikemukakan secara tegas dalam Kitab-kitab lainnya. Kami mengharapkan dengan sangat agar kaum Arya mau menunjukkan dari Kitab Veda mereka bahwa keempat Veda yang ada itu memang menyatakan kalau isinya memang benar merupakan firman Ilahi dan mengungkapkan kepada siapakah firman tersebut diwahyukan dan bilakah saatnya. Untuk sebuah Kitab yang dikatakan berasal dari Tuhan, menjadi keniscayaan bahwa mereka sanggup mengemukakan pernyataan ini secara tegas, karena mengakukan sebuah kitab sebagai berasal dari Tuhan padahal tidak ada indikasi yang membenarkannya merupakan suatu hal yang kurang sopan.
Masalah kedua yang patut dikemukakan bahwa tidak saja Kitab Al-Qur’an menyatakan kalau ia berasal dari Allah dan bahwa Muhammad s.a.w. adalah Rasul Allah, namun juga memberikan dasar argumentasi yang kuat atas pernyataan tersebut. Kami akan mengemukakan argumentasi-argumentasi ini secara berurutan, namun sekarang kami akan mengemukakan argumentasi yang pertama saja dulu agar para pencari kebenaran bisa membandingkan Kitab Al-Qur’an dengan kitab-kitab lainnya. Kami juga mengundang para lawan kami bahwa jika metoda pembuktian ini memang membuktikan kebenaran suatu kitab dan hal ini juga terdapat dalam kitab-kitab mereka maka sepatutnyalah mereka mengemukakannya dalam harian atau jurnal terbitan mereka. Jika tidak, maka kami terpaksa menyimpulkan bahwa kitab-kitab mereka itu tidak mempunyai bukti kebenaran yang bermutu tinggi. Kami meyakini bahwa metoda pembuktian yang kami kemukakan tidak akan ditemukan dalam agama mereka. Kalau kami salah, silahkan tunjukkan kesalahan kami itu.

Derajat Ahmad saw

Hatiku menggelora memuji Nabi Suci
Yang tanpa padanan dalam keluhuran.

Yang mencintai sang Sahabat Abadi sepenuh hati
Yang kalbunya terpaut dengan sang Kekasih.

Ia penerima karunia samawi
Dibesarkan dalam pangkuan Tuhan.


Ia adalah samudra kebaikan dan kesalehan
Mutiara tunggal dalam kecemerlangan.

Dalam kasih dan kerahiman ia seperti hujan musim semi
Karunia dan berkatnya seperti mentari.

Selalu pengasih dan tanda dari rahmat Ilahi
Ia penyayang dan jadi manifestasi rahmat samawi.

Wujudnya demikian berberkat sehingga sekilas pandangan
kan merubah wajah buruk menjadi gemilang.

Laiknya bintang, jiwa terangnya telah mencerahkan
Tak terbilang hati penuh kegelapan.

Ia demikian berberkat hingga kedatangannya
Menandakan rahmat Tuhan ke segenap alam.

Ia adalah Ahmad sampai hari kiamat, karena nurnya
Maka hati manusia lebih terang dari sang surya.

Ia lebih cantik dari seluruh keturunan Adam
Ia lebih murni dari mutiara paling murni.

Dari bibirnya mengalir sumber mata air kebijakan
Hatinya melimpah dengan air Kauthar.

Demi Tuhan-nya, ditinggalkannya segala
Di laut dan di bumi tak ada yang menyerupai dirinya.

Tuhan telah mengkaruniakan kepadanya pelita
Yang terpelihara dari badai angin sepanjang masa.


Pahlawan utama Allah yang Maha Perkasa
Berselempang pedangnya dengan amat gagah.

Anak panahnya tercepat di setiap medan
Pedangnya meraja di mana pun jua.

Ia membuktikan ketak-berdayaan berhala dunia
Ia mempertunjukkan kekuasaan Tuhan yang Maha Esa.

Agar jangan berhala, pembuat dan penyembahnya
Tetap awam akan kekuasaan Tuhan.

Ia mencintai kebenaran, kelurusan dan keteguhan
Ia adalah musuh kedustaan dan kejahatan.

Ia adalah penghulu namun ia hamba mereka yang tak berdaya
Ia adalah raja namun ia melayani yang lemah.

Kasih yang diterima dunia dari dirinya
Bahkan lebih dari yang diterima dari seorang bunda.

Ia mabuk dengan anggur kasih sang Kekasih
Demi Wujud-Nya maka ia selalu merendahkan diri.

Nurnya mencapai setiap orang
Dan mencerahkan setiap negeri.

Bagi mereka yang berwawasan, ia adalah tanda dari Tuhan yang Pengasih
Ia adalah bukti dari Tuhan bagi mereka yang mempunyai mata.

Demi kasihnya, ia adalah penolong mereka yang tak berdaya
Dengan kelembutan, ia berbagi kesedihan mereka yang papa.

Keindahan wujudnya mengungguli rembulan dan mentari
Debu di pintunya lebih harum dari cendana dan kesturi.

Gimana mungkin mentari dan rembulan menyamainya?
Di hatinya berbinar ratusan mentari nur samawi.

Sekilas pandang pada wujud keindahan
Lebih baik dari abadi kehidupan.

Aku yang amat mengenal keindahannya
Mau memberikan nyawaku, bila yang lainnya hanya hatinya.

Kenangan akan wujudnya
Menjadikan aku terpana
Aku selalu dalam keadaan kepayang
Setelah meminum dari pialanya.

Aku akan selalu terbang di jalannya
Kalau saja sayap aku punya.

Apa gunanya bibirku dengan kemangi harum
Jika aku telah jatuh cinta dengan wajah indah itu.

Keindahannya memetik dawai hatiku
Sang perwira dengan perkasa telah menyeretku.

Ia adalah sinar mataku
Kasihnya bagai surya cemerlang.

Cerah wajah yang tidak berpaling darinya
Ia kan terobati yang teguh berpegang di pintunya.

Sapa yang berani mengarung samudra keimanan tanpa dirinya
Akan selalu kehilangan sasaran sejak semula.

Ia itu buta huruf namun tanpa banding dalam kebijakan
Adakah bukti yang lebih jelas dari pada ini?

Tuhan mengaruniakan kepadanya pati pengetahuan dan pemahaman
Yang sinar cemerlangnya menyilaukan semua bintang-bintang.

Melalui wujudnya semua potensi manusia
Menjadi teraktualisasikan.

Semua keluhuran memuncak pada dirinya yang suci
Tak diragukan semua Kenabian berakhir dengan
kedatangan dirinya.

Ia adalah mentari semua zaman dan alam
Ia adalah pembimbing semua, yang hitam atau sawo matang.

Titik temu samudra pengetahuan dan pengenalan Allah
Terpadu padanya fitrat mentari dan naungan.

Mataku menerawang sekeliling namun tak bersua
Sumber mata air yang lebih jernih dari keimanannya.

Bagi para pencari, tak ada pembimbing yang lebih baik
Bagi peziarah, tak ada penunjuk jalan selain dirinya.

Miliknya makam luhur dengan binar cahaya
Yang kan menghanguskan sayap sang Rohul Kudus.

Allah yang Perkasa menganugerahkan syariah dan agama
Yang tak kan berubah sepanjang masa.

Mula ia bersinar di tanah Arab
Guna membilasnya dari segala kekejian.

Kemudian nur iman dan syariah suci
Melingkupi dunia laiknya langit.

Ia berikan anggur kehidupan kepada manusia
Dan menyelamatkan mereka dari rahang sang naga.

Raja-raja masa terpana semua
Serupa manusia para arif bijaksana.

Tak satu pun sebanding pengetahuan atau kekuasaan
Ia menghumbalangkan keangkuhan para angkara.

Tak perlu ia pengagulan manusia
Pujian baginya lebih menjadi kehormatan bagi si pemuja.

Ia bermukim di taman suci dan keagungan
Jauh di atas khayal mereka yang memujanya.

Ya Allah, sampaikan salam kami kepadanya
Dan kepada persaudaraan para Nabi.

Kami adalah hamba-hamba lemah para Nabi-nabi
Kami adalah debu yang tergeletak di gerbang mereka.

Semoga nyawa kami dikurbankan demi sang Nabi
Yang telah menunjukkan jalan kepada Tuhan yang Benar.

Ya Allah, demi barisan para Nabi
Yang telah Engkau utus dengan Rahmat-Mu berlebih,

Berkatilah aku kebijakan laiknya Kau berikan hasrat padaku,
Karuniai aku anggurnya sebagaimana telah Kau berikan pialanya.

Ya Allah, demi wujud pilihan-Mu
Yang Kau topang di setiap langkah;


Bimbinglah tanganku dengan kasih dan sayang
Jadilah Kawan-ku dan Penolong dalam segala hal.

Aku hanya bertumpu pada kekuatan-Mu
Walau aku hanya debu, bahkan lebih rendah lagi.


(Barahin Ahmadiyah, sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 1, hal. 17-23, London, 1984).

Manifestasi Tuhan yang Abadi

Kecuali Allah yang Maha Pengasih
Siapakah yang mampu mengerti makam luhur Muhammad s.a.w.
Dirinya telah sirna sedemikian rupa
Seolah huruf “M”. telah lepas dari nama Ahmad s.a.w.19

Demikian larut dirinya dalam Tuhan yang Terkasih
Karena kecintaannya yang mutlak
Maka dirinya menjadi bayangan
Daripada Tuhan yang Maha Pengasih.


Dari wujudnya yang suci
Semerbak wewangian yang Maha Tercinta
Wujudnya yang diilhami fitrat samawi
Menjadi cerminan dari Tuhan yang Maha Abadi.

Sentana aku dituduh bid’ah dan kafir
Tidak dapat kupungkiri
Tak ada tahta samawi yang lebih tinggi
Dibanding hati Ahmad s.a.w. Nabi Suci.

Puji syukur kepada Allah,
Disamping perlawanan orang-orang duniawi
Aku akan menghadapi beribu kemuskilan
Demi sumber mata air Berkat ini.

Demi rahmat Tuhan dan demi Karunia-Nya
Aku adalah musuh Firaun dan balanya
Karena aku mencintai Musa ini, Nabi Suci s.a.w.

Keunikan dan keluhuran makam kedudukan Nabi Suci s.a.w
Sebagaimana ditampakkan kepadaku,
Demikian ajaibnya sehingga tak tertahan aku mengumandangkannya
Asal saja aku dapat menemukan hati yang berhasrat di jalan ini.

Hanya ini harapanku, doaku dan niatku yang tulus
Agar kalbu dan nyawaku dikurbankan
Di jalan suci kecintaan
Kepada Nabi Suci Muhammad s.a.w.

(Tauzih Maram, Amritsar, Riyaz Hind Press; sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 3, hal. 62-63, London, 1984).

Pengabdian kepada kemuliaan Muhammad saw

Siap aku menyerahkan nyawa dan kalbu
Bagi keindahan sang Muhammad s.a.w.
Tubuhku hanyalah semata debu di jalan
Yang dilintasi keturunan Muhammad s.a.w.

Aku telah melihat dengan mata kalbuku
Dan mendengar dengan telinga yang tajam
Lantunan keindahan Muhammad s.a.w.
Yang melantun ke segenap arah.


Air yang mengalir abadi yang kubagikan
Secara percuma kepada makhluk Ilahi
Hanyalah setitik dari samudra
Kesempurnaan Muhammad s.a.w.

Api yang membakar dalam diriku
Adalah api kecintaan kepada Muhammad s.a.w.
Air yang kumiliki
Berasal dari sumber suci Muhammad s.a.w.

(Majmua Ishtiharat, vol. 1, hal. 97).